Bagaimana pendapat serta solusi kalian melihat kasus Poso yang memakan korban dikarenakan umat islam yang konflik dengan agama lain?
1. Bagaimana pendapat serta solusi kalian melihat kasus Poso yang memakan korban dikarenakan umat islam yang konflik dengan agama lain?
Jawaban:
Kerusuhan Poso (bahasa Inggris: Poso riots) atau konflik komunal Poso (bahasa Inggris: Poso communal conflict), adalah sebutan bagi serangkaian kerusuhan yang terjadi di Poso, Sulawesi Tengah, Indonesia. Peristiwa ini melibatkan kelompok Muslim dan Kristen. Kerusuhan ini umumnya terbagi menjadi beberapa fase. Fase pertama berlangsung pada bulan Desember 1998, kemudian berlanjut pada bulan April 2000, dan yang terbesar terjadi pada bulan Mei hingga Juni 2000.
Fase pertama dan kedua berawal dari serangkaian bentrokan antara kelompok pemuda Islam dan Kristen. Beberapa faktor berkontribusi terhadap pecahnya kekerasan, termasuk persaingan ekonomi antara penduduk asli Poso yang mayoritas Kristen dan para pendatang seperti pedagang Bugis Muslim dan transmigran dari Jawa, ketidakstabilan politik dan ekonomi menyusul jatuhnya Orde Baru, persaingan antarpejabat pemerintah mengenai posisi birokrasi, dan pembagian kekuasaan daerah antara pihak Kristen dan Islam. Situasi dan kondisi yang tidak stabil, dikombinasikan dengan penegakan hukum yang lemah, menciptakan lingkungan yang menjanjikan untuk terjadinya kekerasan.
Bulan Mei menandai dimulainya fase ketiga, yang secara luas dipandang sebagai periode kekerasan terburuk dalam hal kerusakan dan jumlah korban. Fase ini merupakan ajang balas dendam oleh kelompok Kristen setelah dua fase sebelumnya yang sebagian besar didominasi oleh serangan dari pihak Muslim, dan berlangsung sampai bulan Juli 2000. Fase ketiga ini memuncak dalam sebuah peristiwa pembantaian di sebuah pesantren yang terjadi di Desa Sintuwu Lemba yang mayoritas penduduknya Islam. Dalam fase ketiga ini, ratusan orang jatuh menjadi korban, umumnya dari pihak Muslim.[1]
Pada tanggal 20 Desember 2001, Deklarasi Malino ditandatangani antara kedua belah pihak yang bertikai di Malino, Sulawesi Selatan, dan diinisiasi oleh Jusuf Kalla. Kesepakatan ini sekaligus mengurangi kekerasan frontal secara bertahap, dan angka kriminal mulai menurun dalan beberapa tahun sesudahnya.
Penjelasan:
Pihak terlibat
Indonesia
Pasukan keamanan
TNI
POLRI
Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah
Pasukan keamanan
Kodam Wirabuana
Korem 132 Tadulako
Polda Sulawesi Tengah
Pemerintah Kabupaten Poso
Pasukan keamanan
Batalyon Infanteri 711
Polres Poso
Kelompok Putih
Mujahidin
22x20px Jemaah Islamiyah
Mujahidin KOMPAK
Laskar Jihad
Laskar Jundullah
Laskar Wahdah Islamiyah
Laskar Bulan Sabit Merah
Laskar Khalid bin Walid
Milisi dan organisasi lokal
Forum Perjuangan Ummat Islam
Majelis Dzikir Nurkhaerat Poso
Gerakan Anak Monginsidi
Anak Tanah Runtuh
Brigade Pemuda Hisbullah Sulteng
Kelompok Merah
Laskar Kristus
Kelelawar Hitam
Kelelawar Merah
Brigade Manguni
Angkatan Muda Sintuwu Maroso
Tokoh dan pemimpin
Abdurrahman Wahid
Susilo Bambang Yudhoyono
Jusuf Kalla
Bandjela Paliudju
Aminuddin Ponulele
Slamet Kirbiantoro
Zainal Abidin Ishak
Arief Patanga
Muin Pusadan
Abdul Malik Syahadat
Deddy Woeryantono
Djasman Baso Opu
Adnan Arsal
Mustad Kanali
Safdan Kanali
Ari Koenu
22x20px Hasanuddin
22x20px Mohamed Haris
Jafar Umar Thalib
Agus Dwikarna
Zaitun Rasmin
Sugianto Kaimudin
Abdul Gani Israil
Saleh al-Idrus
Mohammed Dong
Adven Lateka †
Paulus Tungkanan
Herman Parimo
Fabianus Tibo
Marinus Riwu
Dominggus da Silva
Rinaldy Damanik
Sawerigading Pelima
Frans Sowolino
Yahya Patiro
2. apakah latar belakang pembantaian umat yahudi oleh hitler?
Perasaan Bahwa Ras Arya Jerman adalah ras terkuat di dunia dan yang lainnya harus dibasmihitler menuduh yahudi sebagai dalang kekalahan jerman pada 1917, dan merentet sampai akhir pd 1.
3. kenapa harus islam yang menjadi korban pembantaian oleh pki?
Karena pki tugas nya memusnahkan agama dan saat itu islam agama paling banyak dan pengaruh
4. Apa Hukum di dunia islami kalau nonton Video Halnya yang tidak seronok (Macam Video 18+) ini ??Dan alasannya kenapa ??
Jawaban:
karena itu hal bisa menyebabkan penyakit jiwa dan dosa besar,ada ayat berkata katakanlah kepada laki laki yang beriman,agar mereka menjaga pandangannya dan memelihara kemaluannya
Penjelasan:
Jangan lupa terbaik yah;)
5. solusi pembantaian pki
tidak mengikuti ajarannyaPeristiwa 1965-1966 atau dikenal dengan Tragedi 65, merupakan salah satu masalah HAM yang belum terselesaikan di Indonesia. Sama seperti pelanggaran HAM dalam perang Vietnam, atau nasib warga Rohingya di Myanmar.
6. konflik antar umat beragama di Poso merupakan contoh bentuk konflik
konflik ada 3 konflik biasa ,menengah,penting
jawabnya menengah
7. tragedi poso di sulawesi konflik antara agama islam dan agama kristen
Itu adalah salah satu contoh Permasalahan/konflik SARA khususnya Agama
8. apa penyebab pembantaian rawagede ?
Peristiwa dikira menjadi inspirasi dari sajak terkenal Chairil Anwar berjudul Antara Karawang dan Bekasi, namun ternyata dugaan tersebut tidak terbukti.
Pada 14 September 2011, Pengadilan Den Haag menyatakan pemerintah Belanda harus bertanggung jawab dan membayar kompensasi bagi korban dan keluarganya
9. 27. Konflik antar umat beragama yang terjadi di Poso merupakan contoh bentukkonflik ...A. DiagonalB. VertikalC. HorisontalD. Disfungsional
Jawaban:
C. Horizontal
Penjelasan:
Konflik horizontal merupakan konflik yang terjadi antara individu atau kelompok yang mempunyai kedudukan yang sama. Contoh konflik horizontal adalah konflik antar ras, etnis, maupun agama.
SEMOGA MEMBANTU
10. apakah yang harus kita lakukan ketika terjadi pembantaian
tergantung banyak nya orang yang membantai, kalo mereka banyak kita lari sembunyi, kalo mereka cuma 1 kita keroyok
11. abu jahal pernah membantai keluarga ammar karena beragama islam. pembantaian itu dengan siksaan berupa????
dibunuhnya ayah dan ibu ammar.
yaitu
1. penusukkan alat vital ibunya ammar bin yasir oleh abu jahal
2. yasir yang diberi besi panas dan ditusukke perutnya
3. ammar yang di cambuk
12. Pendapat tentang Pembantaian westerling
Pembantaian Westerling adalah sebutan untuk peristiwa pembunuhan ribuan rakyat sipil di Sulawesi Selatan yang dilakukan oleh pasukan Belanda Depot Speciale Troepen pimpinan Raymond Pierre Paul Westerling. Peristiwa ini terjadi pada bulan Desember 1946-Februari 1947 selama operasi militer Counter Insurgency (penumpasan pemberontakan).Pembantaian westerling itu kejam banget. Orang gak bersalah dan gak bersenjata kok dibunuh karena dianggap pemberontak. Westerling nya juga salah kan disuruhnya membunuh pemberontak bukan orang yg dianggap pemberontak baguslah ada perlawanan sama westerling nya yg disalahin. Emang dia yg salah. Westerling kejam, jahat, dan tidak berperasaan.
Maaf kalo salah ini pendapat saya.
13. kenapa pki melakukan pembantaian
karena pki ingin tujuannya lancar untuk mengganti pancasila dengan saham komunis
maaf kalo salah
14. Di dalam proses penerapan sikap toleransi antar umat beragama, kerap kali terjadi permasalahan yang krusial. Beberapa konflik banyak terjadi misalnya Konflik Poso di Sulawesi Tengah yang melibatkan agama Nasrani dan Islam,Konflik Lampung Selatan antara Budha dan Islam, serta Konflik Tolikara di Papua antara Islam dan Nasrani. Beberapa konflik tersebut termasuk contoh jenis konflik… minta tolong teman²jgn ngasal jwb ya!!!!!!
Beberapa konflik yang disebutkan dalam pertanyaan melibatkan perbedaan agama dan seringkali mengarah pada benturan antara penganut agama yang berbeda. Jenis konflik yang terjadi dalam kasus-kasus tersebut dapat dikategorikan sebagai konflik agama.
Konflik agama terjadi ketika terdapat perbedaan pandangan, keyakinan, atau praktik keagamaan antara kelompok-kelompok yang berbeda. Konflik semacam ini dapat timbul dari berbagai faktor, seperti perbedaan interpretasi agama, persaingan politik, sumber daya, atau faktor sosial-ekonomi.
Dalam konteks yang lebih luas, konflik agama bukanlah fenomena yang terbatas pada Indonesia, namun terjadi di banyak negara di seluruh dunia. Sebagai contoh, konflik antara Sunni dan Syiah di beberapa negara Timur Tengah atau konflik antara Hindu dan Muslim di India. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk terus mempromosikan sikap toleransi dan saling menghormati antar umat beragama untuk mencegah terjadinya konflik agama
15. preventif,represif,kuratif dri konflik poso (islam vs narani) jelaskan
Preventif: Menyebarkan sosialisasi tentang pentingnya kebersamaan dan perdamaian antar umat beragama
Represif: Menangkap pelaku konflik antara islam dan nasrani di poso
Kuratif: Melakukan rehabilitasi ke korban konflik
16. misal ada pembantaian besar-besaran, trus 80% dari 100% umat manusia mati..... berati 80% umat manusia Sama dengan berapa jumlah manusia?
Penjelasan dengan langkah-langkah:
Jika 80% dari 100% umat manusia mati, berarti yang tersisa hanya 20% dari jumlah awal umat manusia. Untuk menghitung berapa jumlah manusia yang tersisa setelah pembantaian besar-besaran tersebut, kita membutuhkan informasi tentang jumlah total manusia sebelumnya. Jika kita asumsikan bahwa jumlah total manusia sebelum pembantaian adalah 10 miliar (10,000,000,000), maka 20% dari 10 miliar adalah:
20/100 x 10,000,000,000 = 2,000,000,000
Jadi, jika 80% dari 100% umat manusia mati dalam pembantaian besar-besaran, maka sekitar 2 miliar manusia akan tersisa. Namun, perlu diingat bahwa jumlah awal manusia sebelum pembantaian besar-besaran tersebut dapat mempengaruhi jumlah manusia yang tersisa.
17. sebab akibat pembantaian nangking?
Pembantaian manusia pernah kita ulas di pembantaian manusia terbanyak sepanjang sejarah, Dari sekian banyak pembantaian yang terjadi, yang paling parah adalah di nanking karena banyaknya korban serta banyak pemerkosaan yang terjadi. Sungguh suatu rezim jahat yang pernah terjadi dimuka bumi ini. Berikut kami ulas kembali Kisah pembantaian dan pemerkosaan Nanking.
18. Pendapat tentang Pembantaian westerling
westernisasi berdampak buruk untuk indonesia, orang menjadi boros, selalu ingin terlihat trendy, selalu merasa tidak puas. tapi jika westernisasi dibantai akan terjadi kesenjangan, masyarakat tidak memiliki warna lain.
maaf kalau jawabannya kurang memuaskan semoga membantu
19. kasus pembantaian dili
dili itu apa ???? ada yang tauInsiden Dili
Insiden Santa Cruz (juga dikenal sebagai Pembantaian Santa Cruz atau Peristiwa 12 November) adalah penembakan demonstran Timor Timurdi kuburan Santa Cruz di Dili pada 12 November 1991.
Latar belakang.Sunting
Pada bulan Oktober 1991, sebuah delegasi yang terdiri dari anggota parlemen Portugal dan 12 orang wartawan dijadwalkan akan mengunjungi Timor Timur. Para mahasiswa telah bersiap-siap menyambut kedatangan delegasi ini. Namun rencana ini dibatalkan setelah pemerintah Indonesia mengajukan keberatan atas rencana kehadiran Jill Joleffe sebagai anggota delegasi itu. Joleffe adalah seorang wartawan Australia yang dipandang mendukung gerakan kemerdekaan Fretilin.
Pembatalan ini menyebabkan kekecewaan mahasiswa pro-kemerdekaan yang berusaha mengangkat isu-isu perjuangan di Timor Timur. Kekecewaan ini menyebabkan situasi memanas antara pihak pemerintah Indonesia dan para mahasiswa. Puncaknya pada tanggal 28 Oktober, pecah konfrontasi antara aktivis pro-integrasi dan kelompok pro-kemerdekaan yang pada saat itu tengah melakukan pertemuan di gereja Motael Dili. Pada akhirnya, Afonso Henriques dari kelompok pro-integrasi tewas dalam perkelahian dan seorang aktivis pro-kemerdekaan, Sebastião Gomesyang ditembak mati oleh tentara Indonesia.
Peristiwa pembantaianSunting
Pada tanggal 12 November 1991, para demonstran yang terdiri dari mahasiswa dan pemuda mengadakan aksi protes mereka terhadap pemerintahan Indonesia pada prosesi penguburan rekan mereka, Sebastião Gomes. Dalam prosesi pemakaman, para mahasiswa menggelar spanduk untuk meminta penentuan nasib sendiri dan kemerdekaan, menampilkan gambar pemimpin pro-kemerdekaan Xanana Gusmao.
Pada saat prosesi tersebut memasuki kuburan, pasukan Indonesia mulai menembak. Dari orang-orang yang berdemonstrasi di kuburan, 271 tewas, 382 terluka, dan 250 menghilang. Salah satu yang meninggal adalah seorang warga Selandia Baru, Kamal Bamadhaj, seorang pelajar ilmu politik dan aktivis HAM berbasis di Australia.
Pembantaian ini disaksikan oleh dua jurnalis Amerika Serikat; Amy Goodmandan Allan Nairn; dan terekam dalam pita video oleh Max Stahl, yang diam-diam membuat rekaman untuk Yorkshire Television di Britania Raya. Para juru kamera berhasil menyelundupkan pita video tersebut ke Australia. Mereka memberikannya kepada seorang wanita Belanda untuk menghindari penangkapan dan penyitaan oleh pihak berwenang Australia, yang telah diinformasikan oleh pihak Indonesia dan melakukan penggeledahan bugil terhadap para juru kamera itu ketika mereka tiba di Darwin. Video tersebut digunakan dalam dokumenter First Tuesday berjudul In Cold Blood: The Massacre of East Timor, ditayangkan di ITV di Britania pada Januari 1992.
Tayangan tersebut kemudian disiarkan ke seluruh dunia, hingga sangat mempermalukan permerintahan Indonesia. Di Portugal dan Australia, yang keduanya memiliki komunitas Timor Timur yang cukup besar, terjadi protes keras.
Banyak rakyat Portugal yang menyesali keputusan pemerintah mereka yang praktis telah meninggalkan bekas koloni mereka pada 1975. Mereka terharu oleh siaran yang melukiskan orang-orang yang berseru-seru dan berdoa dalam bahasa Portugis. Demikian pula, banyak orang Australia yang merasa malu karena dukungan pemerintah mereka terhadap rezim Soeharto yang menindas di Indonesia, dan apa yang mereka lihat sebagai pengkhianatan bagi bangsa Timor Timur yang pernah berjuang bersama pasukan Australia melawan Jepang pada Perang Dunia II.
Meskipun hal ini menyebabkan pemerintah Portugal meningkatkan kampanye diplomatik mereka, bagi pemerintah Australia, pembunuhan ini, dalam kata-kata menteri luar negeri Gareth Evans, 'suatu penyimpangan'.
Kejadian ini kini diperingati sebagai Hari Pemuda oleh negara Timor Leste yang merdeka. Tragedi 12 November ini dikenang oleh bangsa Timor Leste sebagai salah satu hari yang paling berdarah dalam sejarah mereka, yang memberikan perhatian internasional bagi perjuangan mereka untuk merebut kemerdekaan.
20. Pembubaran Partai Masyumi dan aksi sepihak berupa pembantaian Aktifis Islam di kediri yang kita kenal dengan...
Jawaban:
peristiwa kanigoro
Penjelasan:
maaf kl slh
21. Penyebab pembantaian Sharpeville
Penjelasan :
Pembantaian Sharpeville terjadi pada tanggal 21 Maret 1960 di kantor polisi Sharpeville, Provinsi Transvaal (sekarang bagian dari Gauteng), Afrika Selatan. Setelah seharian berdemonstrasi, sebanyak 5.000 sampai 7.000 pengunjuk rasa berkulit hitam bergerak ke kantor polisi. Polisi melepaskan tembakan dan menewaskan 69 orang. Sejumlah sumber memberi keterangan yang tidak tetap seputar perilaku pengunjuk rasa, ada yang mengatakan mereka datang dengan damai,
Apa penyebab pembantaian itu?[1] ada yang mengatakan bahwa mereka melempar batu ke arah polisi dan penembakan terjadi ketika kerumunan bergerak ke pagar kantor polisi.
Saat ini, 21 Maret diperingati sebagai hari libur sebagai penghormatan atas hak asasi manusia dan memperingati pembantaian Sharpeville di Afrika Selatan.
22. kronologi pembantaian rawagede
Jawaban:
Selepas proklamasi kemerdekaan 17 Agustus 1945, perjuangan melawan penjajahan belum usai. Kedatangan tentara sekutu yang diboncengi militer Belanda menyebabkan tantangan mempertahankan kemerdekaan tetap ada. Apalagi, Belanda melancarkan dua agresi militer yang nyaris membuat pemerintahan Republik Indonesia lumpuh.
1947, militer Belanda berhasil menguasai Jawa Barat. Para pejuang kemerdekaan di daerah itu belum tunduk. Mereka mundur ke perdesaan. Bersama rakyat sipil bahu membahu para pejuang kembali menghantui tentara Belanda. Dalam kondisi kalah persenjataan, taktik gerilya menjadi andalan. Di antara yang bergerilya ialah kelompok pejuang di bawah kendali kapten tentara Indonesia bernama Lukas Kustaryo. Kapten Kustaryo dan kawan-kawan bertahan di Rawagede (sekarang Balongsari). Gerilya mereka sempat merepotkan tentara Belanda. Kustaryo juga sulit ditemukan dan lihai menyusun strategi. Karena licin, Kustaryo jadi salah satu buron Belanda. Kepalanya bahkan dihargai 10.000 gulden. Suatu waktu, ada mata-mata yang membuat tentara Belanda tahu, Kustaryo berada di Rawagede. Mayor militer Belanda Alphonse Jean Henri Wijnen alias Fons lantas menyiapkan strategi. Mereka bermaksud "meratakan" Rawagede agar jadi pelajaran bagi desa-desa lain yang menyembunyikan pejuang republik. Baca juga: Apa yang Dilakukan Westerling Ketika Ditugaskan di Medan? Ketika hujan deras turun di malam 8 Desember 1947, Lurah Rawagede, Saukim mencium gelagat mata-mata Belanda yang mencurigakan. Ia lantas memberitahu Markas Gabungan Pejuang (MGP), yang di dalamnya termasuk Kustaryo, agar segera hengkang dari Rawagede. Meskipun demikian, sebagian pejuang masih terjebak di rumah masing-masing. Mereka kesulitan melakukan evakuasi karena cuaca buruk pada malam tersebut. Di sisi lain, baik pejuang kemerdekaan maupun warga Rawagede tidak menyangka bahwa Belanda akan menyerang di tengah cuaca buruk. Memasuki dini hari, sejak pukul 4 pagi, 9 Desember 1947, Rawagede sudah terkepung oleh tentara Belanda dalam posisi siap tempur. Saksi mata menyatakan, pasukan Belanda sebanyak 300-an orang merangsek ke Desa Rawagede. Dalih mereka adalah untuk meringkus Kustaryo yang ternyata sudah meloloskan diri. Tidak menemukan sosok yang mereka cari, tentara Belanda menyuruh semua laki-laki, termasuk remaja belasan tahun, keluar serta berjejer di lapangan terbuka. Mereka ditanyai mengenai MGP, tapi penduduk desa sudah sepakat untuk tutup mulut. "Semua laki-laki diperintahkan keluar dari rumah, disuruh berbaris. Terus kepala mereka ditembak dengan senapan pasukan Belanda. Hanya wanita dan anak-anak saja yang lolos," ujar Wanti, salah satu janda korban pembantaian Rawagede, saat diwawancarai Antara, akhir 2011 lalu. Baca juga: Sejarah Pertempuran Laut di Teluk Cirebon: Penyebab, Tokoh, & Akhir Selepas pembantaian, para perempuan dan warga desa yang tersisa mencari mayat ayah, suami, atau anggota keluarga mereka yang tewas. Dari pengakuan mereka, diketahui ada 431 orang jadi korban tewas. Namun, militer Belanda membantah dan hanya mengakui ada 31 mayat. Seorang tentara Belanda yang turut dalam pembantaian itu, Sersan Fokke Dijkstra menyatakan bantahannya yang tercatat di buku Serdadu Belanda di Indonesia 1945-1950.
23. solusi pembantaian rawagede
kita harus hidup rukun tidak bertengkar. kita harus melerai orang yang bertengkar atau berkelahi . kita harus saling menjaga kebersamaan
24. hukum islam memperlihatkan video kelucuan seseorang
Tidak diperbolehkan karena merupakan aib seseorang sesuai dengan hadist nabi barang siapa menutupi aib saudaranya maka allah akan menutupi aibnya di akhirat dan sebaliknya
tidak apa apa memperlihatkan video kelucuan seseorang asal kan tidak membuka aib orang
25. akibat dari pembantaian rawagede?
mengakibatkan jatuhnya ratusan korban jiwa dari kalangan sipil. Pada tanggal 4 Oktober 1948, tentara Belanda melancarkan pembersihan. Dalam peristiwa ini 35 orang penduduk Rawagede dibunuh tanpa alasan jelas.
26. kronologis pembantaian pki
Pembantaian di Indonesia 1965–1966 adalah peristiwa pembantaian terhadap orang-orang yang dituduh komunis di Indonesia pada masa setelah terjadinya Gerakan 30 September (G30S/PKI) di Indonesia. Diperkirakan lebih dari setengah juta orang dibantai dan lebih dari satu juta orang dipenjara dalam peristiwa tersebut. Pembersihan ini merupakan peristiwa penting dalam masa transisi ke Orde Baru: Partai Komunis Indonesia (PKI) dihancurkan, pergolakan mengakibatkan jatuhnya presiden Soekarno, dan kekuasaan selanjutnya diserahkan kepada Soeharto.
Tragedi kemanusiaan ini berawal dari konflik internal dalam tubuh Angkatan Darat yang muncul sebagai akibat kesenjangan perikehidupan antara tentara prajurit dengan tentara perwira. Konflik laten dalam tubuh Angkatan Darat yang sudah dimulai sejak 17 tahun sebelumnya, kemudian mendapatkan jalan manifestasinya ketika muncul isu tentang rencana Kudeta terhadap kekuasaan Soekarno yang akan dilancarkan oleh Dewan Jenderal. Perwira-perwira Angkatan Darat yang mendukung kebijakan Sosialisme Soekarno kemudian memutuskan untuk melakukan manuver (aksi) polisionil dengan menghadapkan tujuh orang Jendral yang diduga mengetahui tentang Dewan Jendral ini ke hadapan Soekarno. Target operasi adalah menghadapkan hidup-hidup ketujuh orang Jendral tersebut. Fakta yang terjadi kemudian adalah tiga dari tujuh orang Jendral yang dijemput paksa tersebut, sudah dalam keadaan anumerta.
Soeharto yang paling awal menuduh PKI menjadi dalang dari peristiwa pagi hari Jumat tanggal 01 Oktober 1965 tersebut. Tanpa periksa dan penyelidikan yang memadai, Soeharto mengambil kesimpulan PKI sebagai dalang hanya karena Kolonel Untung —yang mengaku menjadi pimpinan Dewan Revolusi (kelompok tandingan untuk Dewan jendral)— memiliki kedekatan pribadi dengan tokoh-tokoh utama Biro Chusus Partai Komunis Indonesia. Hasil akhirnya adalah Komunisme dibersihkan dari kehidupan politik, sosial, dan militer, dan PKI dinyatakan sebagai partai terlarang.
Pembantaian dimulai pada Januari 1966 seiring dengan maraknya aksi demonstrasi mahasiswa yang digerakkan oleh Angkatan Darat melalui Jendral Syarif Thayeb dan memuncak selama kuartal kedua tahun 1966 sebelum akhirnya mereda pada awal tahun 1967 (menjelang pelantikan Jendral Soeharto sebagai Pejabat Presiden). Pembersihan dimulai dari ibu kota Jakarta, yang kemudian menyebar ke Jawa Tengah dan Timur, lalu Bali. Ribuan vigilante (orang yang menegakkan hukum dengan caranya sendiri) dan tentara angkatan darat menangkap dan membunuh orang-orang yang dituduh sebagai anggota PKI. Meskipun pembantaian terjadi di seluruh Indonesia, namun pembantaian terburuk terjadi di basis-basis PKI di Jawa Tengah, Timur, Bali, dan Sumatra Utara.
Usaha Soekarno yang ingin menyeimbangkan nasionalisme, agama, dan komunisme melalui Nasakom telah usai. Pilar pendukung utamanya, PKI, telah secara efektif dilenyapkan oleh dua pilar lainnya-militer dan Islam politis;[1][2] dan militer berada pada jalan menuju kekuasaan. Pada Maret 1967, Soekarno dicopot dari kekuasaannya oleh Parlemen Sementara, dan Soeharto menjadi Pejabat Presiden. Pada Maret 1968 Soeharto secara resmi ditetapkan menjadi Presiden oleh MPRS yang diketuai oleh Jendral Abdul Harris Nasution (yang memang sengaja Soeharto tempatkan setelah menangkap dan memenjarakan seluruh pimpinan MPRS yang notabene adalah tokoh-tokoh PKI dan tokoh-tokoh Soekarnois).
Pembantaian ini hampir tidak pernah disebutkan dalam buku sejarah Indonesia, dan hanya memperoleh sedikit perhatian dari orang Indonesia maupun warga internasional.[3][4][5] Penjelasan memuaskan untuk kekejamannya telah menarik perhatian para ahli dari berbagai prespektif ideologis. Kemungkinan adanya pergolakan serupa dianggap sebagai faktor dalam konservatisme politik "Orde Baru" dan kontrol ketat terhadap sistem politik. Kewaspadaan terhadap ancaman komunis menjadi ciri dari masa kepresidenan Soeharto. Di Barat, pembantaian dan pembersihan ini digambarkan sebagai kemenangan atas komunisme pada Perang Dingin.
27. penyebab pembantai PKI
Penjelasan:
trageditragedi kemanusiaan ini berakhir konflik internal dalam tubuh angkatan darat yang diperkecil kehidupan antara terjadi dengan tubuh tentara perwira
28. Dalam kasus kerusuhan poso yg peristiwa nya melibatkan kelomlpok kristen dan islam apakah telah melanggar penerapan pancasila ke
Ya melanggar persatuan Indonesia yaitu Pancasila ke 3
SMG MEMBANTU YA..
29. penyelesaian pembantaian pkl
Jawaban:
pki dibubarkan karena menurut tujuan pki untuk membuat negara indonesia sebagai negara agamis
30. konflik antar umat beragama yang terjadi di poso salah satu contoh konflik berdasarkan posisi pelaku tergolong jenis konflik dari
Contoh konflik yang berdasarkan posisi pelaku dari ilustrasi di atas tergolong jenis dari konflik agama.
PembahasanKonflik sosial merupakan suatu interaksi-interaksi sosial yang dilakukan oleh anggota masyarakat sosial untuk mencapai tujuan dalam kehidupan.
Faktor penyebab suatu konlfik, sebagai berikut:
-Perbedaan setiap individu
-Faktor kebudayaan
-Faktor kepentingan
-Interaksi sosial
-Perubahan sosial
Jenis-jenis dari pertentangan, sebagai berikut:
-Konflik individu
-Konflik rasial
-Konflik agama
-Konflik politik
-Konflik sosial
-Konflik internasional
Dampak dari konflik sosial masyarakat, sebagai berikut:
Dampak negatif, yaitu:
-Menimbulkan kerusakan integrasi sosial masyarakat.
-Menimbulkan trauma secara psikologis dan sosial.
-Menumbuhkan rasa pendendam.
Dampak positif, yaitu:
Konflik dapat menjadikan suatu kesepakatan dari pihak-pihak yang bertikai dengan cara yang kurang baik.
Pelajari lebih lanjutmateri tentang contoh dari pertentangan brainly.co.id/tugas/20992260
materi tentang interaksi sosial masyarakat brainly.co.id/tugas/3539730
-----------------------------------------------------------------Detail jawabanKelas: 11 - SMA
Mapel: Sosiologi
Bab: Konflik Sosial
Kode: -
Kata kunci: Definisi pertentangan, faktor-faktor yang menjadi penyebab adanya konflik sosial, pengertian konflik sosial, jenis-jenis dari konflik atau pertentangan di lingkungan masyarakat, dampak dari adanya suatu pertentangan atau konflik sosial, .
AJ.