Bemban

Bemban

Pada neraca saldo per 31 Desember 2018 tercatat bemban asuransi Rp4.800.000.00 untuk masa satu tahun asuransi di bayar pada tanggal 1 Mei 2018 pencatatan jurnal penutup yang dibuat pada tanggal 31 Desember 2018 adalah

Daftar Isi

1. Pada neraca saldo per 31 Desember 2018 tercatat bemban asuransi Rp4.800.000.00 untuk masa satu tahun asuransi di bayar pada tanggal 1 Mei 2018 pencatatan jurnal penutup yang dibuat pada tanggal 31 Desember 2018 adalah


Penjelasan:

Beban Asuransi 4,8jt/tahun = 400k/bulan

Jurnal Penyesuaian:

4/12 × 4,8jt = 1,6 jt

AJP:

(D) Asuransi Dibayar di muka 1,6jt

(K) Beban Asuransi 1,6jt

Neraca Saldo Penyesuaian:

Beban Asuransi = 4,8jt -1,6jt = 3,2jt

AJ Penutup:

(D) Ikhtisar Laba/Rugi 3,2jt

(K) Beban Asuransi 3,2jt


2. tolong jawab ya!!!!bsk dikumpul!!!bacalah teks berikut.kata sahibul hikayat, maka tersebutlah perkataan sang Nila utama tinggal di Bintan beristrikan wan sri beni. anak Raja Bintan terlalu amat berkasih-kasihan. Hatta berapa lamanya Pada suatu hari ,sang Nila utama hendak pergi beramai-ramaian ke Tanjung bemban, Hendak membawa perempuan Baginda. maka Baginda pun memohon kepada Bunda Baginda permaisuri iskandar syah1. Apakah teks di atas tergolong cerpen? jelaskan


ya. karna memiliki amanat, nada dan rasa

3. YANG PINTAR BUAT CERPEN BANTUIN YA, POIN NYA BAAANYAAKKK KOK ?! :D YANG BENER YAH KALO BANTUIN KALO MAIN MAIN BAKAL KU LAPORIN :V Ubahlah Hikayat ini menjadi suatu bentuk cerpen dengan ketentuan: - Cerpen harus memuat minimal 1000 kata - Tokoh dalam hikayat boleh di ubah - Pokok cerita tidak boleh di ubah. - Tidak boleh ada lebih dari 1 plot - judul boleh di ubah hikayat nya yaitu : SEJARAH MELAYU Pada zaman dahulu kala hiduplah Sang Nila Utama yang tinggal di Bitan, ia memiliki seorang istri yang bernama Wan Seri Beni. Sang Nila Utama adalah putra dari Raja Iskandar Syah. Pada suatu ketika Sang Nila Utama ingin pergi bersama-sama ke Tanjung Bemban dan mengajak dayang-dayang Baginda (Iskandar Syah). Lalu Banginda menceritakan hal tersebut kepada permaisuri. Permaisuri pun bertanya kepada Baginda “Apa yang akan dilakukan anak kita disana? Apakah tidak ada rusa dan pelanduk dikandangnya, serta kijang dan landak didalam kurungannya? Apakah semua jenis ikan dan kerang-kerangan tidak ada di kolam? Mengapa anak kita ingin pergi terlalu jauh?” Sang Nila Utama pun berkata kepada permaisuri, “ Semua sungai di Bitan ini sudah saya kunjungi untuk tempat bermain. Kabarnya di Tanjung Bemban sangat baik. Dan jika saya tidak diizinkan pergi ke Tanjung Bemban saya akan merasa serba salah, karena hati saya tidak senang.” Meskipun permaisuri tidak mengizinkan, namun Baginda Raja membujuk permaisuri untuk membiarkannya pergi. “Daripada anak kita sedih sebaiknya biarkan dia untuk pergi.” Permaisuri pun menyuruh Indera Bupala dan Aria Bupala untuk mempersiapkan semuanya. Setelah semuanya lengkap, Sang Nila Utama berangkat bersama dayang-dayang Baginda. Semua perlengkapan telah masuk ke dalam kapal dan kemudian didayung untuk berlayar. Setelah sampai ke Tanjung Bemban, Sang Nila Utama turun dan berjalan melewati pasir. Kemudian semua orang juga ikut turun untuk bermain dan mengambil kerang-kerangan. Sang Nila Utama sangat senang meihat dayang-dayang bermain. Mereka bermain dengan kesukaan masing- masing. Sedangkan Sang Nila Utama beserta menteri, pegawai dan rakyatnya pergi untuk beburu. Mereka mendapat hasil buruan yang banyak. Tiba-tiba ada seekor rusa dihadapan Sang Nila Utama yang kemudian ditikam tepat dirusuknya lalu rusa itu mati. Sang Nila Utama kemudian mendekati sebuah batu besar dan tinggi kemudian naik diatasnya dan memandang ke seberang. Ia melihat pasir putih yang terhampar. Ia pun bertanya kepada Indera Bupala, “Pasir itu berada dimana?” Lalu Indera Bupala menjawab, “Itu adalah ujung tanah besar, Temasik namanya.” “Mari kita kesana.” Perintah Sang Nila Utama . Mereka pun naik perahu untuk menyeberang. Setelah sampai di tengah laut tiba-tiba ada badai besar yang membuat air masuk ke dalam kapal. Orang-orang pun menimba air tersebut agar kapal tidak tenggelam. Penghulu kapal akhirnya meminta untuk membuang beban berat di kapal, orang-orang itu pun menurutinya. Mereka membuang semua harta dan hanya menyisakan mahkota raja. Akhirnya penghulu kapal berbicara kepada Sang Nila Utama, “Tuanku yang tersisa hanyalah mahkota jika kita membuangnya maka kapal tidak akan tenggelam dan badai akan segera reda. Sang Nila Utama menjawab, “Jika demikian maka buanglah.” Kemudian orang- orang tersebut membuang mahkota raja. Beberapa saat kemudian badai reda dan orang-orang mendayung kapal ketepian pantai. Sesampainya di pantai, Sang Nila Utama turun dan berjalan melewati pasir putih hingga sampai kepada kuala Temasik. Beberapa saat kemudian mereka melihat seekor binatang yang lincah, dengan tubuh berwarna merah , kepalanya berwarna hitam serta dadanya yang putih. Binatang itu terlihat sangat kuat dan badannya lebih besar dibandingkan dengan kambing randuk. Binatang itu melihat orang disekitar kemudian menuju ke daratan dan menghilang. Sang Nila Utama pun bertanya-tanya kepada orang-orang, “Binatang apa itu?” Namun tidak ada seorang pun yang tahu. Akhirnya Demang Lebar Daun bercerita pada Sang Nila Utama, “Tuanku, pada zaman dahulu kala ada seekor singa yang memiliki sifat seperti itu. Termasuk di tempat ini juga terdapat banyak binatang buas.” Kemudian Sang Nila Utama mengutus Indera Bupala, “Pulanglah ke kerajaan. Dan katakan kepada Bunda bahwa kami tidak akan kembali. Mintalah kepada Bunda untuk mengirimkan rakyat, gajah, dan kuda. Kita akan membuat negeri di Temasik ini.” Indera Bupala akhirnya kembali ke Bitan dan menyampaikan pesan Sang Nila Utama kepada permaisuri. Sang permaisuri pun menyetujui permintaan Sang Nila Utama. Sang Nila Utama mendirikan Kerajaan di Temasik yang kemudian diberi nama Singapura. Sang Nila Utama kemudian mendapat gelar Bat Seri Teribuana. Setelah beberapa lama raja Singapura yaitu sang Nila Utama menikah dan memiliki dua putra yang memiliki wajah yang tampan. Anak pertama diberi nama Raja Kecil Besar, sedangkan yang bungsu duberi nama Raja Kecil Muda. Negeri Singapura menjadi negeri yang makmur dan bandar pelabuhan menjadi pusat perdagangan.


dahulu kala, hiduplah Sang Nila Utama yang bertempat tinggal di Bitan. Sang Nila Utama memiliki seorang istri yang bernama Wan Seri Beni. Sang Nila Utama merupakan putra tunggal dari Raja Iskandar Syah di suatu kerajaan.

 

Pada suatu ketika Sang Nila Utama ingin pergi bersama-sama ke Tanjung Bemban dengan mengajak dayang-dayang Baginda (Iskandar Syah). Lalu Banginda pun menceritakan perihal tersebut kepada permaisurinya.

Permaisuri pun bertanya kepada Baginda “Apa yang akan dilakukan putra kita disana? Apakah tidak ada rusa dan pelanduk dikandangnya, atau kijang dan landak didalam sangkarnya? Apakah semua ikan dan kerang-kerangan tidak ada di kolam? Mengapa putra kita ingin pergi terlalu jauh? Aku sangat khawatir.”

Sang Nila Utama pun berkata kepada permaisuri, “ Semua sungai di Bitan ini sudah saya kunjungi untuk tempat bermain. Banyak orang mengakatakan bahwa di Tanjung Bemban sangat baik. jika saya tidak diizinkan pergi ke Tanjung Bemban saya akan merasa serba salah karena saya merasa tidak senang.”

Walaupun permaisuri tidak mengizinkan, namun Baginda Raja membujuk permaisuri untuk membiarkannya pergi. “Daripada putra kita sedih sebaiknya biarkan dia pergi bermain dulu.”


Permaisuri pun menyuruh Indera Bupala dan Aria Bupala mempersiapkan semuanya. Setelah semuanya lengkap, Sang Nila Utama berangkat bersama dayang-dayang Baginda. Semua perlengkapan pun telah masuk ke dalam kapal dan kemudian didayung untuk berlayar. Sang Nila Utama pun sangat senang dengan perjalanannya kali ini. Dia sangat berharap banyak dan ingin membuktika kabar burung yang didengarnya.


Setelah sampai ke Tanjung Bemban, Sang Nila Utama turun dan berjalan melewati pasir. Lalu semua orang juga ikut turun untuk bermain dan mengambil kerang-kerangan. Sang Nila Utama sangat senang meihat dayang-dayang bermain. Mereka bermain dengan kesukaan masing- masing.
Sang Nila Utama pun beserta menteri, pegawai dan rakyatnya pergi untuk beburu. Mereka mendapat hasil buruan yang banyak.

Tiba-tiba ada seekor rusa dihadapan Sang Nila Utama. Lalu dia menikamnya tepat dirusuknya dan rusa itu mati. Sang Nila Utama kemudian mendekati sebuah batu besar dan tinggi kemudian naik diatasnya dan memandang ke seberang. Ia melihat pasir putih yang terhampar.

Ia pun bertanya kepada Indera Bupala, “Pasir itu berada dimana?”

Lalu Indera Bupala menjawab, “Itu adalah ujung tanah besar yang bernama Temasik.”
“Mari kita kesana.” Sang Nila Utama memerintah.

 

Mereka pun naik perahu untuk menyeberang. Ketika di tengah laut tiba-tiba ada badai besar yang membuat air masuk ke dalam kapal. Orang-orang pun menimba air tersebut agar kapal tidak tenggelam. Tapi semua beban berat di kapal akhirnya dibuang dan hanya menyisakan mahkota raja.

Akhirnya penghulu kapal berbicara kepada Sang Nila Utama, “Tuanku yang tersisa hanyalah mahkota jika kita membuangnya maka kapal tidak akan tenggelam dan badai akan segera reda, mohon maaf tuanku.
Sang Nila Utama menjawab, “Jika seperti itu, buanglah.”

Kemudian orang- orang tersebut membuang mahkota raja. Beberapa saat kemudian badai reda dan orang-orang mendayung kapal ketepian pantai. Sesampainya di pantai, Sang Nila Utama turun dan berjalan melewati pasir putih hingga sampai kuala Temasik.


Beberapa saat kemudian mereka melihat seekor binatang yang lincah, dengan tubuh berwarna merah , kepala hitam dengan dada putih. Binatang itu terlihat sangat kuat dan badannya lebih besar dibandingkan dengan kambing randuk. Binatang itu melihat orang disekitar kemudian menuju ke daratan dan menghilang. Sang Nila Utama pun bertanya-tanya kepada orang-orang, “Binatang apa itu?” Namun tidak ada seorang pun yang tahu.


Indera Bupala akhirnya kembali ke Bitan dan menyampaikan pesan Sang Nila Utama kepada permaisuri bahwa Sang Nila Utama tidak akan kembali. Sang Nila Utama mendirikan Kerajaan di Temasik yang kemudian diberi nama Singapura.
Sang Nila Utama kemudian mendapat gelar Bat Seri Teribuana. Negeri Singapura menjadi negeri yang makmur dan bandar pelabuhan menjadi pusat perdagangan hingga sekarang

 


4. 43. “Sekarang cobalah Guru ceritakan pula,” titah Raja Dabsyalim kepada Baidaba. “Yang manakah di antara sifat-sifat ini, berani, pemurah, pengasih, penyantumn, yang harus dipilih raja untuk jadi sendi kekuasaannya memerintah hamba rakyatnya?” “Ampun, Tuangku,” jawab Baidaba. “Sifat pengasih penyayang itulah terutama harus dipilih raja untuk jadi sendi kebesaran dan kekuasaannya. Belumkah Tuanku mendengar cerita raja balad dengan Permaisuri Irah?” “Guru, ceritakanlah supaya kita dengar!” “Sekali peristiwa adalah seorang raja bernama Balad dan wazirnya bernama Ilad. Wazir itu seorang yang taat beribadat dan saleh. Pada suatu malam raja bermimpi yang m,enakutkan delapan macam banyaknya. Seytelah hari siang Baginda suruh panggil pandeta Brahmana, hendak meminta keterangan tabirnya.” (Hikayat Raja Balad dengan Permaisuri Irah) . Nilai moral yang tersirat dalam kutipan hikayat tersebut adalah … A. Raja yang kebingungan bagaimana memimpin negeri. B. Seorang raja harus memiliki sifat pengasih penyayang dalam menjalankan kekuasaannya. C. Mempercayai mimpi yang menakutkan. D. Menceritakan kisah penuh teladan kepada raja. E. Keadilan dalam memerintah negeri harus dijalankan oleh seorang raja. 44. Kata sahibul hikayat, maka tersebutlah perkataan sang Nila utama tinggal di Bintan beristrikan Wan Seri Beni. Anak Raja Bintan itu terlalu amat berkasih-kasihan. Hatta lamanya, pada suatu hari, sang Nila hendak pergi beramai-ramaian ke Tanjung Bemban, hendak membawa perempuan Baginda, Maka Baginda pun memohon kepada bunda Baginda, Permaisuri Syah. Maka titah bunda baginda: “Apa kerja anak kita pergi ke sana? Tiadalah rusa dan pelanduk dengan kandangnya, dan tiadakah kijang, landak, dan kurungannya? Tiadakah segala ikan dan kerang-kerangan di dalam kolam? Dan tiadakah buah-buahan dan bunga-bungaan di dalam taman? Mengapakah maka anaka kita hendak bermain jauh?” Nilai moral yang terkandung dalam kutipan cerita hikayat tersebut adalah … A. Seorang anak harus minta izin ketika mau berpacaran. B. Seorang ibu harus mengizinkan putranya pergi. C. Seorang anak harus minta izin orang tua ketika hendak bepergian. D. Seorang anak harus patuh kepada orang tuanya. E. Seorang ibu boleh mencampuri urusan anaknya.


43. B
44. C

Maaf kalo salah43.b MAAF KALO SALAH...

5. Tolong bantuin dong jawabannya apa Perhatikan kutipan hikayat berikut! Di dalam berkata-kata itu datanglah Sultan Harunurrasyid. Maka Abu Nawas pun larilah; dalam hatinya, “Jika baginda itu orang yang berakal, niscaya terlepaslah ia dan jikalau bodoh matilah ia disembelih orang jahat itu.” Kemudian baginda itu pun dibawa oleh orang Badui itu ke tempat memotong daging, hendak dikeratnya batang lehernya. Dengan terkejut dan heran berkatalah baginda, “Adapun daging aku ini tiada berapa banyaknya akan engkau perbuat bubur haris itu, hasilnya pun sedikit. Yang baiknya engkau suruhlah aku ini membuat kopiah; pada satu hari dua biji selesai aku buat. Jika engkau jual, harganya dapat lebih daripada harga bubur itu.” “Masa …” “Berapa engkau dapat dari hasil berjualan bubur itu?” …. Sumber: Abu Nawas kutipan Nur Sutan Iskandar hlm. 53-54 dengan pengubahan 33. Isi penggalan hikayat di atas adalah … A. Seorang pembuat kopiah yang bisa menghasilkan dua buah kopiah dalam sehari. B. Seorang Badui yang menjual bubur di pasar. C. Seorang raja yang tertangkap karena kelicikan anak buahnya. D. Seseorang yang licik dan ingin mencelakakan orang lain. E. Seorang raja yang cerdik yang selamat dari pembantaian orang Badui Kata sahibul hikayat, maka tersebutlah perkataan sang Nila utama tinggal di Bintan beristrikan Wan Seri Beni. Anak Raja Bintan itu terlalu amat berkasih-kasihan. Hatta lamanya, pada suatu hari, sang Nila hendak pergi beramai-ramaian ke Tanjung Bemban, hendak membawa perempuan Baginda, Maka Baginda pun memohon kepada bunda Baginda, Permaisuri Syah. Maka titah bunda baginda: “Apa kerja anak kita pergi ke sana? Tiadalah rusa dan pelanduk dengan kandangnya, dan tiadakah kijang, landak, dan kurungannya? Tiadakah segala ikan dan kerang-kerangan di dalam kolam? Dan tiadakah buah-buahan dan bunga-bungaan di dalam taman? Mengapakah maka anaka kita hendak bermain jauh?” 36. Nilai moral yang terkandung dalam kutipan cerita hikayat tersebut adalah … A. Seorang anak harus minta izin ketika mau berpacaran. B. Seorang ibu harus mengizinkan putranya pergi. C. Seorang anak harus minta izin orang tua ketika hendak bepergian. D. Seorang anak harus patuh kepada orang tuanya. E. Seorang ibu boleh mencampuri urusan anaknya.


35.C dan 36.C
maaf kalo salah35c dan 36 c
maaf kalau jawabannya salah

6. 1. makanan tradisional harus memiliki dasar ketetapan yang telah diwariskan acara turun temurun. sifat makanan tradisional dapat dilihat dari tiga aspek, kecuali ....A. ketetapan bahanB. orang yang menikmatiC. pengolahanD. disajikan dalam acara tradisi2. makanan tradisional dapat dibedakan berdasarkan waktu penyajian, yaitu ....A. makanan basah dan keringB. makanan pokok dan ringanC. makanan berat dan ringanD. makanan siang dan malam3. berdasarkan cara memasaknya, makanan dapat dikelompokkan menjadi delapan macam, kecuali ...A. makanan instanB. makanan kukusC. makanan bakarD. makanan awet4. makanan awet adalah jenis makanan yang tidak mudah basi dan lebih tahan lama. berikut ini jenis makanan awet ...A. gulai. C. sayurB. salai D. goreng5. makanan salai adalah makanan yang dikeringkan dengan cara meletakkan di atas panas api atau bara. antara makanan yang diselai termasuk, kecuali ... A. ikan. C. sayuran B. daging. D. pisang6. makanan ubuk atau bemban adalah makanan yang dimasak didalam bara atau abu panas. buah buahan yang dapat dimasak dengan diubuk, yakni ... A. pisang C. durianB. Rambutan. D. manggis7. goreng adalah cara memasak dengan menggunakan minyak sebagai pemanas. secara tradisional, minyak dapat diperoleh dari ....A. air kelapaB. biji nangka dan durianC. santan kelapaD. semua biji bijian 8. mengukus adalah cara memasak makanan dengan menggunakan uap air yang mendidih. jenis makanan yang dapat dimasak dengan cara kukus, kecuali ...A. nasi C. umbi umbianB. lepat D. daging9. masakan rebus menggambar kesederhanaan dan kerendahan hati dalam kebudayaan Melayu Riau. berikut adalah ungkapan yang menggambarkan kesederhanaan ...A. masakan di rumah kami hanya rebus rebus sajaB. masakan rebus sehat dan menyehatkanC. merebus makanan menjadi buburD. masakan rebus kurang enak dan kurang gizi10. makanan langsung adalah makanan yang dapat dimakan tanpa melalui proses memasak. makanan yang bisa dimakan langsung adalah, kecuali ....A. bunga bungaB. sayur sayuranC. umbi umbianD. buah buahan​


jawaban:

bdddd

Penjelasan:

maaf cuma bisa jawab 5 soal


7. 41. Maka sembah Sang Nila Utama: “Segala anak sungai Bintan ini telah habislah sudah tempat beta bermain: Bahwa Tanjung Bemban ini diwartakan orang terlalu baik. Itulah sebabnya maka beta hendak pergi.” Maka beberapa dilarang permaisuri Iskandar Syah, Baginda bermohon juga pergi. Maka Titah permaisuri, “Daripada sebab kita anak kita mati, baiklah anak kita pergi. Maka permaisuri pun menyuruh berlengkap pada Indra Bupala dan pada Aria Bupala: Telah sudah lengkap maka Sang Nila Utama pun berangkatlah dengan raja perempuan sekali. Maka segala lancing kenaikan pun didayung oranglah. Adapun kenaikan Baginda lancaran bertiang tiga, pirang oeraduan dalam kelambu dalam kurung, serta permandian dan kelengkapan bermasak-masak. Maka rupa perahu orang yang mengiringkan tiada terbilang lagi. Nilai yang dominan dalam kutipan hikayat tersebut adalah… A. nilai budaya B. nilai sosial C. nilai agama D. nilai pendidikan E. nilai moral 42. Setelah Raja Iskandar mendengar tauhid Nadi Khidir itu, maka insaf sedikit kata Nabi Khidir itu dalam hatinya dan terjagalah ia akan pengajar gurunya hakim dengan akalnya. “Hai, orang muda, aku pun dahulu itikad inilah diajarkan guruku hakim Aristoteles. Hanya baharu juga aku ubah itikad itu, digusarinya aku mengubah dia, tiada kudengarkan katanya. Maka akan sekarang, aku mendengar katamu itu mufakat sekali dengan kata guruku. Pada hatiku benar juga itikad ini, hanya sedikit syak dalam hatiku.” Nilai moral yang tersirat dalam kutipan tersebut adalah … a. Memberikan nasihat kepada orang yanga berbuat salah. b.Kemauan seorang raja mendengarkan kata-kata seorang nabi. c. Raja yang memimpin rakyatnya dengan adil dan bijaksana. d. Keberanian seseorang untuk mendengarkan ajaran dan nasihat. e. Keinginan seseorang untuk menerima ajaran dan nasihat baru.


41. A nilai budaya
42. C raja yang memimpin rakyatnya dengan adil dan bijaksana

8. Tolong bantuin dong jawabannya apa hehehe Perhatikan kutipan hikayat berikut! Di dalam berkata-kata itu datanglah Sultan Harunurrasyid. Maka Abu Nawas pun larilah; dalam hatinya, “Jika baginda itu orang yang berakal, niscaya terlepaslah ia dan jikalau bodoh matilah ia disembelih orang jahat itu.” Kemudian baginda itu pun dibawa oleh orang Badui itu ke tempat memotong daging, hendak dikeratnya batang lehernya. Dengan terkejut dan heran berkatalah baginda, “Adapun daging aku ini tiada berapa banyaknya akan engkau perbuat bubur haris itu, hasilnya pun sedikit. Yang baiknya engkau suruhlah aku ini membuat kopiah; pada satu hari dua biji selesai aku buat. Jika engkau jual, harganya dapat lebih daripada harga bubur itu.” “Masa …” “Berapa engkau dapat dari hasil berjualan bubur itu?” …. Sumber: Abu Nawas kutipan Nur Sutan Iskandar hlm. 53-54 dengan pengubahan 33. Isi penggalan hikayat di atas adalah … A. Seorang pembuat kopiah yang bisa menghasilkan dua buah kopiah dalam sehari. B. Seorang Badui yang menjual bubur di pasar. C. Seorang raja yang tertangkap karena kelicikan anak buahnya. D. Seseorang yang licik dan ingin mencelakakan orang lain. E. Seorang raja yang cerdik yang selamat dari pembantaian orang Badui Kata sahibul hikayat, maka tersebutlah perkataan sang Nila utama tinggal di Bintan beristrikan Wan Seri Beni. Anak Raja Bintan itu terlalu amat berkasih-kasihan. Hatta lamanya, pada suatu hari, sang Nila hendak pergi beramai-ramaian ke Tanjung Bemban, hendak membawa perempuan Baginda, Maka Baginda pun memohon kepada bunda Baginda, Permaisuri Syah. Maka titah bunda baginda: “Apa kerja anak kita pergi ke sana? Tiadalah rusa dan pelanduk dengan kandangnya, dan tiadakah kijang, landak, dan kurungannya? Tiadakah segala ikan dan kerang-kerangan di dalam kolam? Dan tiadakah buah-buahan dan bunga-bungaan di dalam taman? Mengapakah maka anaka kita hendak bermain jauh?” 36. Nilai moral yang terkandung dalam kutipan cerita hikayat tersebut adalah … A. Seorang anak harus minta izin ketika mau berpacaran. B. Seorang ibu harus mengizinkan putranya pergi. C. Seorang anak harus minta izin orang tua ketika hendak bepergian. D. Seorang anak harus patuh kepada orang tuanya. E. Seorang ibu boleh mencampuri urusan anaknya.


E seorang raja yang cerdik
D seorang anak harus patuh terhadap orang tuanya

Video Terkait

Kategori ekonomi